Mengenang Peristiwa April MAkakassar berdaRAH


    @phammank3693 : puji syukur terhadap TUHAN yang masih memberikan saya umur panjang dan kesehatan sehingga saya masih mampu untuk terus menyuguhkan artikel untuk anda yang tetap setia mengunjungi blog ini. 
    Sesuai dengan tema yang saya angkat diatas, kali ini saya akan membahas atau lebih tepatnya merefleksi ingatan maupun menambah referensi kawan-kawan tentang kejadian yang terjadi beberapa tahun silam yang sekarang kita kenal dengan tragedi April Makassar Berdarah (AMARAH) yang kemarin kampus tetangga (kamus hijau) menjadi sorotan utama ketika kejadian tragis menimpa kawan-kawan di sana pada saat kejadian tersebut, sebenarnya saya agak sedih dan ironi ketika mendapat kemudian membaca artikel kronologi kejadian tersebut, namun saya yakin banyak pelajaran ataupun motivasi yang akan kita dapatkan ketika membaca artikel tersebut, dan saya akan sharing kronologi tersebut dari sumber referensi yang telah saya dapat
   Namun sebelumnya jika kawan-kawan pernah mendengar sebuah lagu yang berkaitan dengan kejadian tersebut, saya juga akan sharing isi laptop saya :D . jadi untuk anda yang ingin mendownloadnya silahkan klik saja link di bawah ini...
   dan pastinya saya juga tak pernah berhenti untuk meminta saran dari anda untuk kemajuan pengetahuan maupun tata kelola blog ini ataupun kawan-kawan punya masukan yang bersifat membangun sangat saya nantikan... 

pass : tandatanya

sumber artikel di bawah ini berasal dari blog UPKSBS_UMI
lihat koleksi foto disini

KRONOLOGIS APRIL MAKASSAR BERDARAH 1996 AMARAH
Sejenak, mari memungut sejarah pedih satu demi satu kemudian menyusunnya tak menjadi menara gading. Amarah sudah berusia satu dasawarsa, tapi seolah-olah masih menjadi artefak di dinding-dinding penjara ketidak-adilan dan disulam menjadi tirai emas para tiran. 03 April 1996 Berawal dari kebijakan pemerintah dan keluarnya SK MENHUB tentang kenaikan tarif angkutan umum yang ditindak-lanjuti dengan SK walikota Makassar no: 900 tahun 1996 tentang penyesuaian tarif angkutan kota di kota Makassar. Kebijakan itu sangat memberatkan dan membuat semakin terpuruknya ekonomi masyarakat, maka dari inilah muncul geliat-geliat mahasiswa Makassar dalam merespon kebijakan pemerintah yang sangat tidak memihak masyarakat. Geliat-geliat ini akhirnya berakibat digelarnya aksi demonstrasi besar-beasaran oleh mahasiswa Makassar. Senin, 08 1996 Pukul 10.00 pagi Sekitar 200an mahasiswa yang tergabung dalam forum Pemuda Indonesia Merdeka (FPIM) menggelar mimbar bebas di kampus UMI dan kemudian menuju ke DPRD tingkat I Sul-Sel untuk mengajukan memorandum pencabutan SK maut dari Gubernur no: 93/96 dan walikota no: 900 tahun 1996. Senin, 22 1996 Pukul 10.00 pagi FPIM kembali menggelar mimbar bebas di kampus UMI Pukul 11.00 pagi Terjadi insiden kecil antara mahasiswa dan pegawai gubernuran di kantor gubernur. 8 orang utusan FPIM keluar dari gubernuran tanpa mendapat hasil apa-apa Pukul 12.00 siang Di jalan Urip Sumoharjo mahasiswa UMI melakukan aksi bakar ban. Selasa, 23 1996 Pukul 11.30 siang Mahasiswa UMI menggelar aksi spontan dengan menahan mobil damri di jalan Urip Sumoharjo sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah. Pukul 13.30 siang Aparat keamanan dari kepolisian datang dan segera membentuk pagar betis.kemudian terjadi dialog antara mahasiswa dan pihak kepolisian.Tiba-tiba satu truk aparat keamanan dari Garnisun datang dan membentuk pagar betis di belakang aparat kepolisian dan mamaksa mahasiswa untuk mundur dan masuk kedalam kampus. Hal ini dimamfaatkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab dan melakukan aksi pelemparan batu sehingga aparat keamanan merengsek dan menyerbu masuk ke dalam kampus sambil melakukan aksi pemukulan dan menembakkan gas air mata. Dan lebih tragisnya lagi, mereka melakukan penamparan dan mencaci-maki mahasiswi yang ada di depan Fak. Ekonomi. Mereka juga merusak berbagai fasilitas kampus serta ratusan kendaraan roda dua dan satu kendaraan roda empat. Batu melawan senjata, itulah gambaran perlawanan mahasiswa pada saat itu. Sekitar 20 orang mahasiswa ditangkap dan dipukuli sebelum diangkut. Pukul 16.00 sore Aparat keamanan mundur atas instruksi Kasdam VII Wirabuana Brigjen Pahrul Rosi dan mengadakan dialog dengan mahasiswa. Mahasiswa kemudian menuntut pembebasan mahasiswa yang ditangkap sampai pukul 19.00 malam tanpa syarat. Rabu, 24 April 1996 Pukul 10.00 pagi Mahasiswa kembali melanjutkan aksi di depan kampus dengan menahan sebuah mobil pengangkut sampah sebagai bentuk kemarahan dari aksi masuk kampus dari aparat keamanan. Pagi itu 2 orang anggota ABRI di hadang dan dipukuli oleh mahasiswa Pukul 13.25 siang Aparat keamanan dari kesatuan kavaleri tiba di depan pintu kampus lengkap dengan persenjataan dan tiga panser. Mereka kemudian masuk menyerang mahasiswa ke dalam kampus sementara mahasiswa mencoba menahan aparat masuk lebih jauh. Dalam suasana yang memanas, tiba-tiba ada yang melempar sebilah bambu yang berakibat masuknya aparat lebih dalam lagi. Pukul 14.00 siang Mahasiswa mengadakan rapat di auditorium Al-Jibra. Setelah itu sejumlah civitas akademika UMI melakukan dialog dengan aparat keamanan supaya membolehkan mahasiswa untuk pulang. Pukul 15.50 sore Aparat hanya mundur radius 3 meter di depan pintu kampus, bahkan mereka memukuli mahasiswa yang ingin pulang sehingga mereka lari dan kembali masuk kedalam kampus. Tidak hanya sampai di situ, mereka pun menyerang masuk dengan dua panser melalui pintu dua dan menembakkan gas air mata di halaman mesjid sehingga yang melaksanakan shalat Ashar harus lari karena tak sanggup menahan rasa pedih. Mahasiswa yang berada di pintu satu mencoba menahan aparat dengan cara melempari dengan batu, tetapi bala bantuan datang dan sebuah panser masuk bersama sejumlah aparat bersenjata lengkap dan memaksa mahasiswa untuk mundur. Mereka menembak para mahasiswa bukan denagn tembakan peringatan tapi menembak untuk membunuh mahasiswa. Mahasiswa terdesak dan sebagian menyelamatkan diri lari ke dalam laboratotium dan ratusan mahasiswa lari ke tepi sungai pampang. Aparat kemudian mengejar mahasiswa yang berada di tepi sungai pampang kemudian memukul dengan beringas. Sebagian mahasiswa mencoba menyelamatkan diri dengan cara menlompat ke sungai, tapi pada dasar sungai pampang terdapat Lumpur setinggi 1 meter dan kedalaman kurang lebih 4 meter dengan arus bawah yang deras. Mahasiswa yang berlindung di fakultas di tangkap, lalu dipukuli dan ada yang ditelanjangi (laki-laki). Masyarakat yang tidak tega melihat kekejaman ini mencoba memahan aparat, tetapi mereka pun dipukuli dan ditangkap. Pukul 17.40 sore Aparat meninggalkan lingkungan kampus dan berjaga-jaga di depan kampus. Pukul 18.00 sore Masyarakat memberitahu mahasiswa yang selamat bahwa ada mahasiswa yang terjun ke sungai dan tak muncul-muncul. Pukul 18.15 malam Seorang mahasiswa tanpa identitas ditemukan sekarat dan dibawa ke RS 45. kemudian seorang mahasiswa tak bernyawa di temukan dengan posisi kepala sampai pinggul terbenam di Lumpur. Dia… adalah Saipul Bya, mahasiswa fak. Teknik Arsitektur angk. 94 Pukul 18.30 Praktis aparat keamanan menguasai kampus 100%. Mereka memaksa mahasiswa meninggalkan kampus.mereka yang keluar kemudia di caci-maki dan dilempari dengan batu. Aparat bermalam di kampus. Kamis, 25 April 1996 Pukul 07.00 pagi Mahasiswa berusaha masuk ke kampus dengan segala cara karena diyakini masih ada korban yang belum ditemukan Pukul 08.15 pagi Mahasiswa dan masyarakat mencari korban dengan cara menyelam Pukul 09.00 Kembali seorang korban tak bernyawa di temukan dan ternyata dia adalah Andi Sultan Iskandar. Pukul 12.45 WITA.- Mayat disemayamkan di rumah sakit 45 dengan ambulance kecepatan lambat dan sekitar 100 mahasiswa berjalan kaki. Pukul 13.00 WITA. Masyarakat menemukan lagi M. Tasrif dengan luka dibagian muka dan badannya. Korban di semayamkan di Rumah Sakit 45 dan menuju kerumah duka. Melewati kantor gubernuran dan melakukan tindakan anarkis. Membakar tiga kendaraan aparat keamanan dan menggulingkan tiga tiang listrik. 26 april 1996 Pukul 6.00 Aparat keamanan menguasai kampus, mahasiswa tidak bisa masuk kampus tidak ada aktifitas perkuliahan. Identifikasi korban Syaiful bya, umur 21 tahun,mahasiswa teknik arsistektur umi 94 alamat, BTN paropo blok D 10/9 makassar meninggal disungai pampang, pada hari rabu 24 April 1996,. Pukul 18.15 malam dengan luka memar di bagian dada dan belakang seperti bekas pukulan. Di kebumikan, 25 april 1996 di gorontalo. Andi Sultan Iskandar umur 21 tahun, mahasiswa fakultas ekonomi akuntansi, angkatan 1994. Alamat jl. Sukariya 1 No.77 Makassar. Meninggal dengan luka pada dada bagian kiri bekas tusukan benda tajam. Wajah, jidat, kepala, dada dan punggung memar dan bengkak bekas pukulan benda keras.Jenasah dikebumikan di kuburan dadi Makassar pada hari jum’at 1996 pada pukul 13:00 WITA. Tasrif, umur 21 tahun, mahasiswa fakultas ekonomi studi pembangunan, angkatan 1994. Alamat Jl. Tidung VII/Stp VII/No. 55 Perumnas Makassar. Dianiaya oleh militer dengan benda keras dan dibunuh kemudian ditenggelamkan di sungai pampang. Mayatnya ditemukan dengan luka bekas tusukan benda tajam pada leher sebelah kanan, pada wajah dan tubuhnya terdapat luka memar dan bengkak. Itulah diatas sedikit referensi tentang kronologi kejadian AMARAH pada tahun 1996, semoga bisa memberikan kita nilai-nilai positif..



Tetap Jaya Dalam Tantangan

    @phammank3693 : alhamdulillah, sekarang sudah bisa aktif ngeposting lagi berkat wifi curian milik tetangga :D dan saya berharap agar gak ketahuan supaya tetap bisa menyajikan informasi atau artikel untuk anda di RUMAH MAYAku ini....
   hmhmhm.. mungkin anda sudah tidak asing lagi dengan kalimat yang saya jadikan judul postingan kali ini yaitu "TETAP JAYA DALAM TANTANGAN" hihiih, slogan yang mungkin anda ketahui merupakan motto dari Universitas Negeri Makassar (unm.ac.id). Tapi saya rasa motto itu juga lah yang pantas menjadi seruan penyemangat untuk pengurus Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMA) Manajemen FE-UNM untuk tetap  berjaya dalam tantangan atau permasalahan yang ada di lingkup internal lembaga kampus setingkat himpunan tersebut. Tepat pada tanggal 13 s/d 14 April 2013, mereka sukses melaksanakan salah satu program kerja mereka yaitu Pelatihan Karya Tulis Ilmiah (PKTI) yang merupakan program kerja dari bidang I "pendidikan dan pelatihan"
    kenapa saya menjadikan kegiatan ini menjadi sebuah postingan, karena inilah bentuk publikasi yang saya rasa tidak terlalu banyak memakan biaya :D , karena mungkin saja di luar sana pola pikir masyarakat tentang mahasiswa itu kebanyakan ke arah yang negatif dan dengan penyampaian seperti inilah saya harap saya bisa sedikit memberikan tambahan referensi kalau halnya mahasiswa tak sepenuhnya seperti apa yang mereka pikirkan yang cuman bisa demo tidak jelas, memacetkan jalan, dan lain lagi. hihihihi, kenapa malah mengarah ke mahasiswa, lanjut ke inti postingan. kampus ku tercinta sekarang mungkin bisa dikatakan menjadi buah bibir bagi insan pendidikan terutama di kota makassar tentang pembangunan nan MEGAH GEDUNG PHINISInya, baik itu perbincangan positif maupun negatifnya dan memang saya rasa pantas dengan MOTTOnya yaitu TETAP JAYA DALAM TANTANGAN :D . dan sekarang motto itu merupakan suntikan motivasi tambahan untuk pengurus HIMA Manajemen untuk periode ini, dengan membuktikan bahwa meskipun tanpa dana LK, mereka masih mampu melaksanakan program kerja MESKIPUN TERPAKSA MESTI bahasa kasarnya MENGHUTANG DULU, mungkin memang sebuah ironi sich, ataukah itu tandanya kegiatan kemahasiswaan perlahan ingin di matikan ??? ataukah mungkin ada alasan lain ??? "entahlah" . TAPI saya yakin jika lembaga kemahasiswaan yang memang seyogyanya mesti di support oleh induk dalam hal ini ayahanda/ibunda yang duduk sebagai pemimpin atau yang terkait di dalamnya mau untuk betul-betul mensupport saya yakin kampus tercinta kita ini gak akan kalah dengan kampus-kampus tetangga (merah-hijau :D). sudahlah, saya gak bakal jauh membahas hal itu, soalnya postingan kali ini akan memfokus pada kegiatan PKTI HIMA Manajemen FE-UNM periode tahun ini (2013)
    kegiatan yang dibuka pada tanggal 14 april 2013 ini sukses mendatangkan 4 perwakilan sekolah yang berada di lingkup kota makassar di tambah dengan peserta dari mahasiswa UNM. kegiatan yang di agendakan berlangsung selama dua hari ini menghadirkan pemateri-pemateri yang panitia anggap unggul di bidangnya, baik itu dalam lingkup non-pendidik maupun yang saat ini menyandang status sebagai dosen. dan singkat cerita :) kegiatan yang ditutup oleh ibunda Tenri S.P Dipoatmodjo sembari memberikan  wejangan-wejangan untuk lebih mengembangkan minat dalam menulis.
   itulah diatas publikasi singkat mengenai salah satu program kerja HIMA Manajemen FE-UNM, jika penulis ada salah dalam penulisan diatas mohon di maafkan, karena sesungguhnya penulis hanyalah insan tuhan yang senantiasa ingin belajar dan terus belajar, maka dari itu kritikan, saran atau masukan yang membangun sangat saya harapkan dari anda dan juga berharap agar anda tetap setia mengunjungi blog ini untuk mendapatkan/menambah referensi yang anda miliki...

*SALAM TANDA TANYA*  

    dan untuk anda mungkin yang juga ingin mempelajari materi-materi yang sempat diberikan oleh pemateri, saya punya beberapa salinannya, silahkan download langsung aja. di link di bawah ini, jika terkendala dalam hal mendownload, silahkan tinggalkan komentar :)

1. AWK_KTI_Analisis&Pembahasan! : download via 4shared
2. KARYA TULIS ILMIAH!              : download via 4shared

pass : tandatanya

dokumentasi :

    (peserta)
 panitia
peserta & panitia

KOPASSUS di MATA Masyarakat

   @phammank3693 : Alhamdulillah saya bisa lanjut posting lagi.. dan makasih banyak untuk anda yang tetap setia datang berkunjung ke rumah sederhana yang lagi dalam perbaikan ini. indonesia adalah negara demokrasi tepat setelah kursi "01" milik soeharto di lengserkan oleh pergerakan massa yang menuntut dirinya untuk mundur. Namun setelah kita berganti "zaman" menjadi demokrasi, apakah negara kita semakin membaik atau semakin aman ??? apapun yang dilakukan sedikit-sedikit melanggar HAM !!! hhihihihih, dulu na bilang orang-orang tua di kampungku "riyolo nak wattunna mow pa pak soeharto presiden, aman-aman mui negarae nasaba makurang mow pa tau sok jago, yako makukuae simpunanna engka yaseng HAM, edeedeee sok jago manang ni taue nasabba, cedde-ceddee HAM sich nattuang" (itu adalah bahasa bugis/pinrang "klu gak ngerti ntar saya translate :D ") hihihiih... kenapa malah mengarah ke HAM :D ...
    Langsung ke pokok pembahasan, baru-baru ini negara kita tercinta :D (INDONESIA) baru saja ada kejadian yang menurut beberapa orang merupakan pelanggaran HAM berat, yaitu penyerangan/pembunuhan tahanan titipan di Lapas Cebongan, yang "diduga" dilakukan oleh orang-orang terlatih.
   singkat cerita tim investigasi TNI AD menyatakan 11 anggota kopassus dari grup dua kandang menjangan, Kartosuro, Jawa Tengah, mengaku bertanggungjawab atas penyerangan lapas yang menewaskan empat preman tersangka pembunuh Serka Heru Santoso. namun pengakuan tersebut malah mendapat respon yang sangat positif dari masyarakat luas, bahkan ada yang menganggap kalau yang mereka lakukan itu adalah hebat. bahakan mantan asisten teritorial KSAD, Saurip mengatakan "Pengakuan dari Kopassus ini patut ditiru para koruptor. Jadilah kesatria seperti mereka. Itu yang saya kagum. Mereka menggunakan caranya sendiri, meskipun cara ini salah. Tapi itulah rasa kesatuan dalam jiwa tentara di mana pun," tambah tokoh yang aktif sebagai Ketua Dewan Pakar organisasi Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat) ini." kunjungi link ini agar anda bisa membaca lebih lengkap pernyataan Saurip dan pastinya jangan lupa untuk membaca rentetan komentar-komentar dari masyarakat umum *klik disini* 
   dan beberapa waktu yang lalu ratusan orang dari beberapa organisasi melakukan aksi simpatik dengan melakukan renungan yang di awali dengan baca doa untuk membrikan dukungan mental kepada para prujurit KOPASSUS. kunjungi link ini agar anda bisa membaca lebih lengkap aksi simpatik tersebut dan pastinya jangan lupa untuk membaca rentetan komentar-komentar dari masyarakat umum *klik disini*
    hmhmhmhm... INDONESIA...INDONESIA... itulah "mungkin susahnya hukum di negeri kita, atau mungkin saya yang kurang paham dengan HUKUM... :D
         T A P I

    hmhmhm..... tapi rentetan tulisan diatas hanyalah pengantar untuk menuju tulisan utama yang ingin saya share.. dan kali ini saya akan SHARE

*5 BESAR PASUKAN ELIT MILITER PALING MEMATIKAN DI DUNIA*
Setiap negara pasti memiliki kekuatan militer khusus sebagai bentuk pertahanan. Selain untuk menjaga agar negaranya tetap aman dan tertib, kekuatan militer juga dibutuhkan untuk mengantisipasi serangan dari luar seperti terorisme, perang, dll. Bentuk kekuatan militer di setiap negara berbeda–beda. Di Indonesia sendiri terdiri dari polisi, TNI, Kopassus, dll. Tahukah Anda bahwa Kopassus Indonesia adalah salah satu pasukan militer yang paling ditakuti? Anggota Kopasus sendiri terdiri dari orang–orang pilihan yang dilatih secara khusus untuk keperluan negara Indonesia. Yuk, kita cek beberapa pasukan militer yang paling mematikan di dunia. 

1.    U.S. Navy SEALs
Regu pasukan militer Amerika Serikat SEAL (SEa, Air, Land) adalah regu militer yang paling terkenal di seluruh dunia. Mereka adalah ahli untuk beroperasi di bawah laut, menangani pengintaian khusus, mengatasi terorisme, kasus penyelamatan sandera, dan perang lainnya. Salah satu operasi terkenal mereka adalah ketika Presiden Barack Obama memerintahkan mereka untuk membunuh Osama bin Laden di Pakistan.
2.    Alpha Group
Alpha Group adalah pasukan khusus dari Rusia yang dibentuk pada tahun 1974. Pasukan elit ini terdiri dari 700 tentara pilihan dan tetap bertahan di saat runtuhnya Uni Soviet. Operasi terkenal yang telah mereka lakukan terjadi pada tahun 2004. Pasukan elit ini telah berhasil menyelamatkan para sandera di Sekolah Beslan, di mana 1200 sandera ditahan oleh sekelompok separatis Cekoslovakia. Penyanderaan ini berakhir dengan tewasnya 31 orang teroris.
3.    The Kaibiles
The Kaibeles adalah komando revolusioner Guatemala yang tak kenal takut. Mereka ahli dalam menghadapi peperangan di hutan dan dalam mengatasi pemberontakan. Pasukan elit ini dibentuk pada tahun 1975. Moto mereka berbunyi, “Jika saya maju, ikuti saya. Jika saya berhenti, dorong saya. Tapi jika saya mundur, bunuhlah saya. ” Salah satu operasi terkenal yang telah mereka lakukan adalah ketika mereka ditugasi untuk menangkap wakil komandan Uganda’s Lord’s Resistance Army yang memimpin pemberontakan di Uganda. Tugas ini gagal mereka lakukan dan menyebabkan 8 anggota Kaibiles tewas dan 5 terluka dalam serangan di Kongo. Saat itu, mereka menjadi tentara khusus yang menjadi bagian pasukan penjaga perdamaian PBB.
4.    Sayeret Matkal
Sayeret Matkal adalah nama dari pasukan khusus Israel. Mereka profesional dalam bidang menggunakan senjata ringan, seni bela diri, dan agen mata -mata. Akhir – akhir ini, pasukan khusus Israel ini sedang disibukkan dengan isu memberantas terorisme dan penyelamatan sandera. Operasi yang mengangkat nama pasukan ini adalah Operasi Entebbe. Melalui operasi ini, Sayeret Matkal telah membebaskan 100 orang sandera dari pembajakan pesawat Air France 139 yang mendarat di Bandara Entebbe, Uganda. Peristiwa penyelamatan ini terjadi pada tahun 1976, dimana seorang tentara Israel, 45 tentara Uganda, 6 pembajak, dan 3 orang sandera tewas.
5.    Kopassus
Kopasus yang dibentuk pada tahun 1952 adalah kependekan dari Komando Pasukan Khusus. Kopassus sendiri adalah bagian dari TNI AD, dimana anggotanya memiliki kemampuan khusus dan dilatih serta dipilih secara khusus juga. Mereka adalah orang – orang yang harus siap bertempur dalam medan apapun juga, harus bisa menembak secara jitu, melakukan pengintaian dan mengatasi terorisme. Kopassus sudah terbukti kemampuannya dalam mengatasi tugas – tugas berat yang sifatnya menjadi rahasia negara. Beberapa contoh operasi Kopassus yang pernah dilakukan namun tidak diketahui publik adalah: Penyusupan ke pengungsi Vietnam di pulau Galang yang dikoordinasikan dengan pihak Amerika Serikat (CIA), penyusupan perbatasan Malaysia dan Australia , dan operasi patroli jarak jauh (long range recce) di perbatasan Papua Nugini. Para prajurit Kopassus populer dengan tanda baret merah yang menjadi ciri khas. Kopassus juga merupakan ujung tombak kampanye pemerintah militer. Salah satu tugas yang berhasil mengangkat nama Kopasus yaitu aksi yang mereka lakukan pada tahun 1981. Dimana sebuah kelompok ekstremis Islam membajak Pesawat Garuda 206. Segera setelah pesawat mendarat, Kopassus melaksanakan operasi cepat yang menewaskan tiga pembajak dan membebaskan 50 penumpang*sumber*

itulah tadi tulisan singkat, dan saya sadari tulisan ini mungkin terdapat kesalahan jadi mohon respon membangun anda, dengan meninggalkan komentar...
makasih :)

Pidato Wisudawan Terbaik, Memukau tetapi Sekaligus “Menakutkan”

   phammank3693 : alhamdulillah lama akhirnya bisa ngespoting lagi. bermodalkan hotspot gratis yang saya dapat dari milik tetangga :D saya bisa kembali mencari hal-hal yang saya anggap bisa menjadi referensi untuk saya pribadi dan juga untuk kawan-kawan yang tetap setia mengunjungi blog sederhana yang lagi dalam proses perbaikan, jadi maaf jika link/sublink nya masih ada yang belum dapat diakses :) .
   singkat cerita di kampus tercinta saya Universitas Negeri Makassar (UNM) telah melahirkan sarjana-sarjana di bidangnya masing pada hari ini ( 11 april 2013 ) dan kemarin. Namun dari balik  itu semua ada sedikit ulasan dari blog tetangga yang sepertinya patut saya share kepada anda sebagai bahan referensi tentang dunia pendidikan kita.
   hhmhmhmhm.. langsung aja dech... jadi untuk kawan-kawan nech artikelnya dan jangan lupa untuk tinggalkan komentar yach, pastinya untuk memberikan saya refenrensi menjadi seorang tuan  rumah yang baik :D di blogku yang sederhana ini :)

copyright (sumber) : link blog tetangga
"saya blogger tau adat, copas artikel blog orang dengan mencantumkan link sumber"


Pidato Wisudawan Terbaik, Memukau tetapi Sekaligus “Menakutkan”

Setiap acara wisuda di kampus ITB selalu ada pidato sambutan dari salah seorang wisudawan. Biasanya yang terpilih memberikan pidato sambutan adalah pribadi yang unik, tetapi tidak selalu yang mempunyai IPK terbaik. Sepanjang yang saya pernah ikuti, isi pidatonya kebanyakan tidak terlalu istimewa, paling-paling isinya kenangan memorabilia selama menimba ilmu di kampus ITB, kehidupan mahasiswa selama kuliah, pesan-pesan, dan ucapan terima kasih kepada dosen dan teman-teman civitas academica.
Namun, yang saya tulis dalam posting-an ini bukan pidato wisudawan ITB, tetapi wisudawan di Amerika. Beberapa hari yang lalu saya menerima kiriman surel dari teman di milis dosen yang isinya cuplikan pidato Erica Goldson pada acara wisuda di Coxsackie-Athens High School, New York, tahun 2010. Erica Goldson adalah wisudawan yang lulus dengan nilai terbaik pada tahun itu. Isi pidatonya sangat menarik dan menurut saya sangat memukau. Namun, setelah saya membacanya, ada rasa keprihatinan yang muncul (nanti saya jelaskan).Cuplikan pidato ini dikutip dari tulisan di blog berikut:http://pohonbodhi.blogspot.com/2010/09/you-are-either-with-me-or-against-me.html
“Saya lulus. Seharusnya saya menganggapnya sebagai sebuah pengalaman yang menyenangkan, terutama karena saya adalah lulusan terbaik di kelas saya. Namun, setelah direnungkan, saya tidak bisa mengatakan kalau saya memang lebih pintar dibandingkan dengan teman-teman saya. Yang bisa saya katakan adalah kalau saya memang adalah yang terbaik dalam melakukan apa yang diperintahkan kepada saya dan juga dalam hal mengikuti sistem yang ada.

Di sini saya berdiri, dan seharusnya bangga bahwa saya telah selesai mengikuti periode indoktrinasi ini. Saya akan pergi musim dingin ini dan menuju tahap berikut yang diharapkan kepada saya, setelah mendapatkan sebuah dokumen kertas yang mensertifikasikan bahwa saya telah sanggup bekerja.
Tetapi saya adalah seorang manusia, seorang pemikir, pencari pengalaman hidup – bukan pekerja. Pekerja adalah orang yang terjebak dalam pengulangan, seorang budak di dalam sistem yang mengurung dirinya. Sekarang, saya telah berhasil menunjukkan kalau saya adalah budak terpintar. Saya melakukan apa yang disuruh kepadaku secara ekstrim baik. Di saat orang lain duduk melamun di kelas dan kemudian menjadi seniman yang hebat, saya duduk di dalam kelas rajin membuat catatan dan menjadi pengikut ujian yang terhebat.
Saat anak-anak lain masuk ke kelas lupa mengerjakan PR mereka karena asyik membaca hobi-hobi mereka, saya sendiri tidak pernah lalai mengerjakan PR saya. Saat yang lain menciptakan musik dan lirik, saya justru mengambil ekstra SKS, walaupun saya tidak membutuhkan itu. Jadi, saya penasaran, apakah benar saya ingin menjadi lulusan terbaik? Tentu, saya pantas menerimanya, saya telah bekerja keras untuk mendapatkannya, tetapi apa yang akan saya terima nantinya? Saat saya meninggalkan institusi pendidikan, akankah saya menjadi sukses atau saya akan tersesat dalam kehidupan saya?

Saya tidak tahu apa yang saya inginkan dalam hidup ini. Saya tidak memiliki hobi, karena semua mata pelajaran hanyalah sebuah pekerjaan untuk belajar, dan saya lulus dengan nilai terbaik di setiap subjek hanya demi untuk lulus, bukan untuk belajar. Dan jujur saja, sekarang saya mulai ketakutan…….”
Hmmm… setelah membaca pidato wisudawan terbaik tadi, apa kesan anda? Menurut saya pidatonya adalah sebuah ungkapan yang jujur, tetapi menurut saya kejujuran yang “menakutkan”. Menakutkan karena selama sekolah dia hanya mengejar nilai tinggi, tetapi dia meninggalkan kesempatan untuk mengembangkan dirinya dalam bidang lain, seperti hobi, ketrampilan, soft skill, dan lain-lain. Akibatnya, setelah dia lulus dia merasa gamang, merasa takut terjun ke dunia nyata, yaitu masyarakat. Bahkan yang lebih mengenaskan lagi, dia sendiri tidak tahu apa yang dia inginkan di dalam hidup ini.
Saya sering menemukan mahasiswa yang hanya berkutat dengan urusan kuliah semata. Obsesinya adalah memperoleh nilai tinggi untuk semua mata kuliah. Dia tidak tertarik ikut kegiatan kemahasiswaan, baik di himpunan maupun di Unit Kegiatan Mahasiswa. Baginya hanya kuliah, kuliah, dan kuliah. Memang betul dia sangat rajin, selalu mengerjakan PR dan tugas dengan gemilang. Memang akhirnya IPK-nya tinggi, lulus cum-laude pula. Tidak ada yang salah dengan obsesinya mengejar nilai tinggi, sebab semua mahasiswa seharusnya seperti itu, yaitu mengejar nilai terbaik untuk setiap kuliah. Namun, untuk hidup di dunia nyata seorang mahasiswa tidak bisa hanya berbekal nilai kuliah, namun dia juga memerlukan ketrampilan hidup semacam soft skill yang hanya didapatkan dari pengembangan diri dalam bidang non-akademis.
Nah, kalau mahasiswa hanya berat dalam hard skill dan tidak membekali dirinya dengan ketrampilan hidup, bagaimana nanti dia siap menghadapi kehidupan dunia nyata yang memerlukan ketrampilan berkomunikasi, berdiplomasi, hubungan antar personal, dan lain-lain. Menurut saya, ini pulalah yang menjadi kelemahan alumni ITB yang disatu sisi sangat percaya diri dengan keahliannya, namun lemah dalam hubungan antar personal. Itulah makanya saya sering menyemangati dan menyuruh mahasiswa saya ikut kegiatan di Himpunan mahasiswa dan di Unit-Unit Kegiatan, agar mereka tidak menjadi orang yang kaku, namun menjadi orang yang menyenangkan dan disukai oleh lingkungan tempatnya bekerja dan bertempat tinggal. Orang yang terbaik belum tentu menjadi orang tersukses, sukses dalam hidup itu hal yang lain lagi.
Menurut saya, apa yang dirasakan wisudawan terbaik Amerika itu juga merupakan gambaran sistem pendidikan dasar di negara kita. Anak didik hanya ditargetkan mencapai nilai tinggi dalam pelajaran, karena itu sistem kejar nilai tinggi selalu ditekankan oleh guru-guru dan sekolah. Jangan heran lembaga Bimbel tumbuh subur karena murid dan orangtua membutuhkannya agar anak-anak mereka menjadi juara dan terbaik di sekolahnya. Belajar hanya untuk mengejar nilai semata, sementara kreativitas dan soft skill yang penting untuk bekal kehidupan terabaikan. Sistem pendidikan seperti ini membuat anak didik tumbuh menjadi anak “penurut” ketimbang anak kreatif.
Baiklah, pada bagian akhir tulisan ini saya kutipkan teks asli (dalam Bahasa Inggris) Erica Goldson di atas agar kita memahami pidato lengkapnya. Teks asli pidatonya dapat ditemukan di dalam laman web ini: Valedictorian Speaks Out Against Schooling in Graduation Speech .
Valedictorian Speaks Out Against Schooling in Graduation Speech

by Erica Goldson
Here I stand
There is a story of a young, but earnest Zen student who approached his teacher, and asked the Master, “If I work very hard and diligently, how long will it take for me to find Zen? The Master thought about this, then replied, “Ten years.” The student then said, “But what if I work very, very hard and really apply myself to learn fast – How long then?” Replied the Master, “Well, twenty years.” “But, if I really, really work at it, how long then?” asked the student. “Thirty years,” replied the Master. “But, I do not understand,” said the disappointed student. “At each time that I say I will work harder, you say it will take me longer. Why do you say that?” Replied the Master, “When you have one eye on the goal, you only have one eye on the path.”
This is the dilemma I’ve faced within the American education system. We are so focused on a goal, whether it be passing a test, or graduating as first in the class. However, in this way, we do not really learn. We do whatever it takes to achieve our original objective.
Some of you may be thinking, “Well, if you pass a test, or become valedictorian, didn’t you learn something? Well, yes, you learned something, but not all that you could have. Perhaps, you only learned how to memorize names, places, and dates to later on forget in order to clear your mind for the next test. School is not all that it can be. Right now, it is a place for most people to determine that their goal is to get out as soon as possible.
I am now accomplishing that goal. I am graduating. I should look at this as a positive experience, especially being at the top of my class. However, in retrospect, I cannot say that I am any more intelligent than my peers. I can attest that I am only the best at doing what I am told and working the system. Yet, here I stand, and I am supposed to be proud that I have completed this period of indoctrination. I will leave in the fall to go on to the next phase expected of me, in order to receive a paper document that certifies that I am capable of work. But I contend that I am a human being, a thinker, an adventurer – not a worker. A worker is someone who is trapped within repetition – a slave of the system set up before him. But now, I have successfully shown that I was the best slave. I did what I was told to the extreme. While others sat in class and doodled to later become great artists, I sat in class to take notes and become a great test-taker. While others would come to class without their homework done because they were reading about an interest of theirs, I never missed an assignment. While others were creating music and writing lyrics, I decided to do extra credit, even though I never needed it. So, I wonder, why did I even want this position? Sure, I earned it, but what will come of it? When I leave educational institutionalism, will I be successful or forever lost? I have no clue about what I want to do with my life; I have no interests because I saw every subject of study as work, and I excelled at every subject just for the purpose of excelling, not learning. And quite frankly, now I’m scared.
John Taylor Gatto, a retired school teacher and activist critical of compulsory schooling, asserts, “We could encourage the best qualities of youthfulness – curiosity, adventure, resilience, the capacity for surprising insight simply by being more flexible about time, texts, and tests, by introducing kids into truly competent adults, and by giving each student what autonomy he or she needs in order to take a risk every now and then. But we don’t do that.” Between these cinderblock walls, we are all expected to be the same. We are trained to ace every standardized test, and those who deviate and see light through a different lens are worthless to the scheme of public education, and therefore viewed with contempt.
H. L. Mencken wrote in The American Mercury for April 1924 that the aim of public education is not “to fill the young of the species with knowledge and awaken their intelligence. … Nothing could be further from the truth. The aim … is simply to reduce as many individuals as possible to the same safe level, to breed and train a standardized citizenry, to put down dissent and originality. That is its aim in the United States.”
To illustrate this idea, doesn’t it perturb you to learn about the idea of “critical thinking?” Is there really such a thing as “uncritically thinking?” To think is to process information in order to form an opinion. But if we are not critical when processing this information, are we really thinking? Or are we mindlessly accepting other opinions as truth?
This was happening to me, and if it wasn’t for the rare occurrence of an avant-garde tenth grade English teacher, Donna Bryan, who allowed me to open my mind and ask questions before accepting textbook doctrine, I would have been doomed. I am now enlightened, but my mind still feels disabled. I must retrain myself and constantly remember how insane this ostensibly sane place really is.
And now here I am in a world guided by fear, a world suppressing the uniqueness that lies inside each of us, a world where we can either acquiesce to the inhuman nonsense of corporatism and materialism or insist on change. We are not enlivened by an educational system that clandestinely sets us up for jobs that could be automated, for work that need not be done, for enslavement without fervency for meaningful achievement. We have no choices in life when money is our motivational force. Our motivational force ought to be passion, but this is lost from the moment we step into a system that trains us, rather than inspires us.
We are more than robotic bookshelves, conditioned to blurt out facts we were taught in school. We are all very special, every human on this planet is so special, so aren’t we all deserving of something better, of using our minds for innovation, rather than memorization, for creativity, rather than futile activity, for rumination rather than stagnation? We are not here to get a degree, to then get a job, so we can consume industry-approved placation after placation. There is more, and more still.
The saddest part is that the majority of students don’t have the opportunity to reflect as I did. The majority of students are put through the same brainwashing techniques in order to create a complacent labor force working in the interests of large corporations and secretive government, and worst of all, they are completely unaware of it. I will never be able to turn back these 18 years. I can’t run away to another country with an education system meant to enlighten rather than condition. This part of my life is over, and I want to make sure that no other child will have his or her potential suppressed by powers meant to exploit and control. We are human beings. We are thinkers, dreamers, explorers, artists, writers, engineers. We are anything we want to be – but only if we have an educational system that supports us rather than holds us down. A tree can grow, but only if its roots are given a healthy foundation.
For those of you out there that must continue to sit in desks and yield to the authoritarian ideologies of instructors, do not be disheartened. You still have the opportunity to stand up, ask questions, be critical, and create your own perspective. Demand a setting that will provide you with intellectual capabilities that allow you to expand your mind instead of directing it. Demand that you be interested in class. Demand that the excuse, “You have to learn this for the test” is not good enough for you. Education is an excellent tool, if used properly, but focus more on learning rather than getting good grades.
For those of you that work within the system that I am condemning, I do not mean to insult; I intend to motivate. You have the power to change the incompetencies of this system. I know that you did not become a teacher or administrator to see your students bored. You cannot accept the authority of the governing bodies that tell you what to teach, how to teach it, and that you will be punished if you do not comply. Our potential is at stake.
For those of you that are now leaving this establishment, I say, do not forget what went on in these classrooms. Do not abandon those that come after you. We are the new future and we are not going to let tradition stand. We will break down the walls of corruption to let a garden of knowledge grow throughout America. Once educated properly, we will have the power to do anything, and best of all, we will only use that power for good, for we will be cultivated and wise. We will not accept anything at face value. We will ask questions, and we will demand truth.
So, here I stand. I am not standing here as valedictorian by myself. I was molded by my environment, by all of my peers who are sitting here watching me. I couldn’t have accomplished this without all of you. It was all of you who truly made me the person I am today. It was all of you who were my competition, yet my backbone. In that way, we are all valedictorians.

I am now supposed to say farewell to this institution, those who maintain it, and those who stand with me and behind me, but I hope this farewell is more of a “see you later” when we are all working together to rear a pedagogic movement. But first, let’s go get those pieces of paper that tell us that we’re smart enough to do so!
~~~~~~~~~~
Pidato Erica tersebut juga dimuat di blog America dan mendapat tanggapan luas oleh publik di sana. Silakan baca di sini:
Kalau ingin melihat video pidato Erica di Youtube, klik ini:

atau masuk pada pranala berikut: 

GAME HACKING

          phammank3693 : Alhamdulillah, senang rasanya kembali bisa memposting sebuah tulisan lagi. dan sebelum nya saya ingin meminta maaf jika kawan-kawan terkendala dalam mengakses blog ini, entah mungkin karena LALOD (Lambat Loading) atau karena tampilannya yang masih berantakan dan juga karena "sub-link" nya masih belum bisa di akses... hhiihhihi.. maaf soalnya nech blog lagi sementara maintenance, tapi karena saya pusing mau pasang apa dan sub-menu apaan, jadi mending saya posting dulu sambil memikirkan desaign yang menurutku terbaik untuk blog ini...
dan kali ini saya akan sedikit share sebuah game yang sempat membuat saya pusing 9 keliling (ihhihihihi.. lebay)..... yupsz sebuah game simulasi hacker... jadi untuk kawan-kawan yang berminat dalam dunia IT terutama Hacking, simak baik-baik tutornya dan jangan lupa download gamenya...


Hacker Evolution Untold
Games ini ada game yang mengadopsi sistem hacking Brian Spencer berisi Logika Logika dasar hacking.
Cara Memainkan games ini mudah, hanya mengetik saja… tapi untuk menyelesaikannya anda harus menggunakan logika anda dan insting seorang hacker.
Pada level Pertama anda diberi clue lengkap untuk menyelesaikan semua misi pada level tersebut.
Di level Kedua anda hanya di beri clue pada awalnya saja.
Untuk level Ketiga dan selanjutnya anda tidak di beri clue sama sekali dan anda harus mencari tahu sendiri. Disini ketelitian anda diuji.. so Good Luck Brother…

Oke saya jelaskan Feature2 yang ada di game ini:
Tombol F1 untuk melihat quick help
Tombol F2 untuk melihat Level Objective (Misi yang harus anda selesaikan untuk menuju level selanjutnya)
Tombol F3 untuk melihat Level Overview
Tombol F4 untuk Ganti Track Musik
Tombol TAB untuk auto complete (jika anda mengetik sebuah command atau address tinggal mengetik 2/3 huruf depan saja lalu tekan tab)


Untuk bantuan melalui Command Line
Ketik help untuk melihat smua command text yg bisa anda gunakan.
Ketik TUTORIAL untuk melihat cara menyelesaikan game pada level tertentu (saya ga tau bekerja pada level tinggi atau ga soalnya saya ga pernah make ini, ga seru dong kalo ga nemu cara sendiri ..
Jika memiliki cukup uang, anda bisa mengupgrade(membeli) tools yg anda gunakan untuk hacking, seperti: CPU, MEMORY, MODEM, FIREWALL, NEURAL NETWORK ADAPTER. gunanya supaya proses hacking lebih cepat dan trace anda tidak cepat naik.
Contoh:Ketik upgrade MDM3 (untuk upgrade modem ke class 3)
Cara dasar memainkannya: (saya ambil contoh dari level 1)
1. untuk melihat sebuah address atau alamat anda ketik: scan lalu address yg anda inginkan. Example: scan desk-11.corporate.com
lalu keluar port, password yg melindungi port tersebut (kalau unprotected berarti port tersebut bebas password dan bisa langsung masuk), dan encription key yaitu kode enkripsi yg melindungi seluruh port yg berada di address tersebut, jadi jika ingin masuk port pada sbuah address anda harus memecahkan kode enkripsi tersebut.

2. Cara memecahkan password yg ada di port: Ketik crack_address_port Example: crack desk-11.corporate.com 80
3. Cara memecahkan kode enkripsi: Ketik decrypt_address Example: decrypt desk-25.corporate.com
4. Jika kode enkripsi dan password sudah di bobol, langsung hubungkan dengan address: Ketik connect_address_port Example: connect_desk-25.corporate.com 25
5. Melihat file yang ada di dalam port ketikkan ls (LS)
6. Untuk membaca atau melihat file tersebut ketikkan cat_filename Example: cat access.log
7. Untuk menutup sambungan anda ketiik: logout_address Example: logout desk-25.corporate.com
Untuk command lain anda bisa gunakan bantuan help yg sudah saya sertakan tadi
INGAT!!!
trace anda harus dibawah 100% jika tidak maka GAME OVER dan anda harus mengulang level tersebut dari awal.
TIPS dari saya anda gunakan command: killtrace setiap masuk ke sebuah address. Gunanya untuk mengurangi trace anda 7 s/d 10%
Download Game disini



kritik dan saran... tuliskan di kolom komentar yach kawan 
dan nantikan postingan-postingan yang berikutnya... :)

Donasi Kepada Penulis